Terima kasih sudah berkenan Bantu Share
Personal BLOG | Beberapa hari ini netizen sempat dihebohkan dengan sebuah tulisan seorang netizen yang membuat surat terbuka untuk anak Presiden.
Anak Presiden yang dimaksud yaitu Gibran Rakabuming yang justru sibuk berbisnis catering bahkan berbisnis martabak.
Kalau kita melihat sejarah presiden di Indonesia, hampir rata-rata semua anak Presiden terjun ke dunia politik. Kalaupun terjun ke dunia bisnis, biasanya bisnis yang mereka lakukan adalah bisnis-bisnis besar yang skala nasional mungkin berkelas internasional.
Namun ternyata hal itu tidak dilakukan oleh Gibran Rakabuming. Dengan kesempatan emasnya sebagai seorang anak nomor satu di Indonesia, ternyata dirinya justru mengikuti bisnis yang banyak dilakukan oleh para pebisnis Indonesia. Ya, jualan martabak.
Gibran Rakabuming melalui martabak yang dijualnya begitu rajin melakukan promosi lewat akun twitter pribadinya yang sering juga dibantu oleh saudaranya.
Dari cerita singkat diatas sebenarnya ada pesan yang sebenarnya bisa kita jadikan pelajaran.
Pelajaran pertama terkait dengan kemandirian Gibran Rakabuming yang tetap memilih untuk berbisnis dengan bidang yang memang disukai dan disenanginya.
Dari hal ini kita sebenarnya juga bisa mencontoh dan mengikutinya bahwa untuk berbisnis akan lebih baik jika itu dilakukan karena hobby dan kemampuan ilmu yang kita miliki.
Pelajaran Kedua, Gibran Rakabuming memberikan contoh kepada kita untuk tidak berbangga hati karena memiliki ayah Presiden. Gibran Rakabuming justru menunjukan kebanggaanya bukan karena bapaknya tapi karena kemampuan dirinya sendiri.
Hal ini terkadang berbeda jauh dengan kebanyakan anak muda yang terkadang suka menjadikan posisi jabatan orang tuanya untuk berbuat semena-mena, sombong, dan sok-sokan.
Coba anda cari di internet, sudah begitu banyak kasus aksi anak yang mentang-mentang orang tuanya punya jabatan kemudian mereka melakukan perbuatan yang sangat sombong dan angkuh di keramaian orang.
Semoga saja dari kisah Gibran Rakabuming ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi untuk remaja dan pemuda di Indonesia untuk tidak malu berbisnis sesuai kemampuan kita masing-masing.
Jika anak presiden saja tidak malu untuk berwirausaha, apalagi kita yang hanya anak dari orang-orang biasa?