Terima kasih sudah berkenan Bantu Share
Hari Kartini: Jangan Lupa Bahagiakan Anak dan Berbakti pada Suami!
Personal BLOG | Setiap merayakan hari Kartini tiap tanggal 21 April, maka hampir semua orang ramai-ramai ngomongin Kartini dari sisi perjuangan Kartini dimasanya saat itu.
Beberapa orang juga sudah membahas soal perjuangan Kartini yang identik dimaknai dengan perjuangan kesamaan gender antara wanita dan laki-laki memiliki hak dan kesetaraan yang sama dalam hal memperoleh pendidikan dan yang lainya.
Di beberapa media juga hampir semua yang dimunculkan biasanya sosok-sosok wanita yang dianggap layak mendapatkan sebutan “Kartini Masa Kini” dan yang terkait dengan itu.
Namun saya disini ingin sedikit berfikir lain dari hal-hal tersebut.
Saya awali dari lingkungan yang pernah saya temui di sekitar saya selama saya pernah hidup di perkotaan maupun di desa.
Khususnya saat di kota-kota besar, pernah diantara pekerjaan saya melayani masyarakat khususnya didominasi anak-anak. Saat saya melihat banyak anak-anak sering main ke kantor saya dan minta ajarin komputer dan internet serta meminjam buku. Sewaktu-waktu pernah saat hari libur banyak anak yang tetap main ke kantor saya, kemudian saya iseng tanya begini,
“Hari libur tidak diajak liburan sama ayah atau Ibu?”
Jawabnya sambil terlihat lesu dan seolah sudah terbiasa dia menjawab, “Kalau hari libur katanya buat istirahat karena sudah seminggu [senin-sabtu] kerja jadi kalau hari Minggu buat istirahat karena Senin sudah harus masuk kerja lagi.
Emang Ibu juga kerja?
Iya mas, Ibu kerja kantoran gitu, jadi paling kalau pulang sudah jam 6 petang baru sampe rumah, jam 7.30 pagi sudah berangkat kerja terus.
Mendengar jawaban tersebut saya jadi berfikir dan membayangkan, betapa kondisi tersebut tentunya menunjukan betapa kurangnya perhatian anak dari orang tuanya termasuk Ibunya.
Saya meyakini di Indonesia sendiri saat ini kisah seperti itu masihlah banyak, bahkan mungkin masih jauh lebih memilukan.
Saya juga sangat yakin apa yang dilakukan orang tua termasuk Ibu untuk bekerja setiap hari tujuan utamanya pasti ingin bahagiakan anak-anaknya. Namun terkadang karena kesibukan pekerjaan justru terkadang tidak sedikit anak yang kurang perhatian ibunya.
Karena banyaknya kondisi yang seperti itu, maka muncul persepsi bahwa banyak orang tua justru lebih sayang kepada perusahaan tempat ia bekerja daripada perhatian dan kasih sayang kepada anaknya.
Terkadang saat melihat kondisi tersebut, saya sendiri tidak berani memberikan saran harus begini atau begitu. Karena saya sangat yakin setiap orang memang punya pilihan sendiri masing-masing dalam hidup mereka.
Namun yang jadi catatan disini, saya hanya ingin mengaitkan dengan pemahaman saat peringatan Hari Kartini.
Saya jadi berkhayal dan berangan-angan seperti ini,
Jika Kartini di jaman dahulu berjuang supaya wanita tidak didiskriminasikan oleh penjajah saat itu, maka sangat wajar dan cocok sekali jika Kartini berjuang untuk menghapus dan menghilangkan diskriminasi yang terjadi saat itu.
Dan sekarang, saat diskriminasi sudah bisa dikatakan tidak terjadi lagi seperti pada masa penjajah saat itu, maka menurut saya mungkin boleh saja para wanita berlomba-lomba jadi wanita karir, jadi polisi, tentara, pilot, dokter, dan profesi lainya.
Tapi saya juga teramat sangat berharap, sebagai kaum wanita, jangan sampai demi mengejar karir dan profesi anda tapi kemudian nasib anak jadi kurang perhatian dan kurang kasih sayang.
Apalagi jika mendengar ada cerita seorang istri yang mentang-mentang bekerja apalagi gajinya lebih tinggi dari suaminya kemudian mereka jadi berani dan kurang hargai suami. Hal tersebut tentunya bukanlah sesuatu yang baik juga.
Jadi menurut saya, silahkan dalam perayaan hari Kartini anda para kaum wanita merayakan dengan pemahaman dan aksi anda.
Namun pesan saya, jangan sampai kesibukan anda sebagai kaum wanita menjadikan anda kurang memberikan perhatian kepada anak, keluarga dan suami anda.
Setiap wanita yang berhasil membahagiakan anak dan berbakti pada suaminya, maka menurut saya wanita tersebut layak kita berikan apresiasi yang luar biasa. Semoga saja wanita itu adalah Istri anda, Ibu anda, atau saudara anda. Semoga!
Selamat merayakan Hari Kartini 21 April 2016!