Saat Pejabat Negara dan Politisi Sudah “Menanggalkan” Agama Saat Bekerja

Terima kasih sudah berkenan Bantu Share

Intrik politik di negeri ini seolah semakin kacau balau seperti halnya nasib rakyat dan nasib orang-orang terpinggirkan di seluruh pelosok negeri. Rakyat seolah tak tahu kemana harus mengadu dan menuntut hak-hak mereka jika para pemimpin dan politisi di negeri ini sendiri bukan saling bahu membahu dan saling bekerja sama untuk membangun sebuah bangsa, Tapi Justru sebaliknya, Pejabat di negeri ini saling tuduh, saling hasut, saling menjatuhkan dan tidak sedikit mata kita di pertontonkan oleh sikap anggota dewan yang adu Jotos di ruang sidang. Sebuah gambaran akan sebuah negeri yang selalu mencari dalih dengan mengatakan “inilah proses demokrasi”. Sebuah lelucon yang sangat BASI !

Melihat sajian-sajian yang sangat membosankan dari para politisi di negeri ini membuat saya menjadi miris dan termat sangat miris untuk sebuah negeri yang sumber daya Alamnya semakmur ini. Negeri yang di dalamnya terdapat jutaan aneka ragam kekayaan Alam pemberian dan amanah dari Tuhan yang seharusnya kita kelola dan kita nikmati secara bersama-sama untuk seluruh penghuni negeri. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Pejabat-pejabat di negeri ini bekerja hanya untuk memperkaya diri. Mereka yang selalu menyeru dan “Berkoar-koar” dengan Dalih Mengabdi seolah sesuatu yang sepatutnya kita caci-dan maki karena perbuatan mereka sendiri memang teramat sangat jauh dari makna sebuah Pengabdian kepada Negeri.

Sedangkan disisi yang lain kita melihat, Jutaan rakyat di negeri ini sedang berjuang mendapatkan hak-hak mereka sendiri untuk bisa bekerja dan mencari sesuap nasi. Kekurangan Gizi. pengangguran, anak-anak putus sekolah, konflik sosial, kejahatan, perampokan dan kejadian kriminal di negeri ini hampir setiap hari terjadi.

Bahkan jika anda berkenan dan bersedia sekali-kali mengikuti kegiatan pahlawan dan para pejuang-pejuang kemanusiaan yang bergerak dibidang sosial seperti LSM atau Organisasi Sosial yang bergerak dalam hal penanganan gizi buruk, penanganan orang-orang miskin yang menderita penyakit-penyakit berbahaya seperti tumor, kangker dan yang lain. Ternyata tidak sedikit kita mendengar sebuah kisah-kisah yang sangat memilukan. Dari tidak adanya bantuan untuk mereka, tidak sedikit dari mereka yang meninggal hanya karena tidak adanya biaya dan bantuan dari pihak terkait untuk menyelamatkan penderitaan dan Nyawa mereka.

kerjaan-wakil-rakyat

Melihat Fakta yang terjadi tersebut, tidakkah mereka para politisi negeri ini tidak SADAR NURANI mereka bahwa ada yang SALAH negeri ini dalam sistem pengelolaanya. Tidak mungkin Karunia Tuhan yang begitu besar di negeri ini dari kekayaan Alam yang tersebar di seluruh negeri dari kekayaan Laut, Barang Tambang, Pariwisata, dan masih banyak sekali kekayaan Alam di Negeri ini yang saya SANGAT YAKIN jika dikelola dan hasil kekayaan tersebut benar-benar diberikan kepada seluruh rakyat Indonesia secara merata, mungkin berita-berita tentang busung lapar dan anak-anak kelaparan tidak terjadi lagi, Walaupun masih ada, Jumlahnya tidak sebesar seperti sekarang ini.

Tapi yang terjadi ternyata politisi di negeri ini seolah sudah “TULI MENDENGAR NURANI” mereka sendiri. Terlebih saat Agama sudah Ditanggalkan oleh para politisi di negeri ini khususnya saat bekerja. Agama seolah mereka anggap hanyalah pakaian yang bisa mereka tanggalkan kapan mereka suka. Mereka bisa menanggalkan agama saat bekerja sehingga yang terjadi seperti sekarang ini. Setiap dari mereka bersumpah atas nama Tuhan, tapi apapun sumpah yang mereka ucapkan, sumpah yang mereka lontarkan sama sekali tidak sesuai dengan apa yang mereka perbuat.

Kalau mereka para Politisi mengaku bahwa mereka orang-orang yang “Beragama” saat bekerja, saya pikir nurani mereka pasti menolak berjuta fasilitas mewah yang setiap hari mereka nikmati. Karena saya sangat meyakini bahwa semua Agama PASTI mengajarkan kebaikan. Salah satu kebaikan yang Pasti dibenarkan oleh semua agama yaitu mengutamakan kesejahteraan rakyat terlebih dahulu barulah mereka para politisi.

Saya tidak pernah mengatakan bahwa politisi dilarang KAYA RAYA ! Tapi dengan Catatan, KEKAYAAN MEREKA DARI MANA ??

Jika kekayaan para politisi berasal dari usaha mereka berbisnis atau usaha yang lain dengan cara yang halal dan dibenarkan secara hukum (Hukum positif, Hukum Agama, Hukum norma dan etika) itu boleh-boleh saja terlebih jika kekayaan mereka kemudian dijadikan alat untuk membantu rakyat, menurutku semua juga sepakat hal yang demikian TIDAK BOLEH DILARANG TAPI JUSTRU SANGAT DIANJURKAN !

Tapi bagaimana jika kekayaan para pejabat dan para politisi itu di dapat dari Keringat kami (melalui pajak) ???

Rakyat di negeri ini kalian “PAKSA” untuk membayar pajak dengan dalih untuk membantu rakyat miskin, pemerataan pembangunan, perbaikan infrastruktur, membangun rumah sakit, sekolah-sekolah untuk pendidikan dan rayuan lain yang membuat kami membayar pajak. Tapi apa yang terjadi ??

Kalian bilang pajak kami untuk perbaikan pembangunan jalan, Tapi FAKTA dilapangan masih banyak jalan berlobang, bahkan tidak sedikit nyawa melayang akibat kecelakaan yang penyebabnya ternyata banyaknya lobang dijalan !

Kalian bilang pajak kami untuk membangun sekolah-sekolah !! Tapi lihatlah di pinggir-pinggir jalan, begitu mudah mata kita melihat anak-anak jalanan yang seharusnya mereka menikmati pendidikan tapi justru hidup mereka habis di jalanan tanpa pernah adanya jaminan tentang sebuah masa depan!!

Kalian bilang Pajak Kami untuk membangun rumah sakit-rumah sakit yang bisa dijadikan sarana kami untuk berobat secara murah dan mudah, tapi lihatlah fakta dilapangan, kita juga masih begitu mudah mendengar kisah-kisah dari pasien-pasien orang-orang miskin yang terabaikan bahkan tidak sedikit kisah pasien miskin yang meninggal karena terlalu lambat menerima antrian penanganan dari sebuah rumah sakit.

Dan aku pikir ribuan kasus dan masalah di negeri ini terlalu mudah untuk kita temukan di sekitar kita ….

Tapi begitu banyak masalah di negeri ini, Coba mari kita lihat apa yang di nikmati pejabat-pejabat kita ????

Saat kita melihat anak-anak di pelosok negeri sedang kesulitan mencari sesuap nasi, Pejabat-pejabat negeri ini masih tetap hidup dengan berjuta kemewahan yang mereka dapat dari keringat kami (melalui pajak). Seolah masalah-masalah yang begitu banyak mungkin mereka anggap sesuatu yang biasa atau mungkin sudah BASI.

Saat kritik dan tuntutan seperti apa yang saya tulis disini, Mereka akan begitu mudah mencampakan suara-suara seperti tulisan ini.

Mereka para politisi dan pejabat negeri ini disertai dengan “Pendukung Buta” mereka pasti akan berkilah dengan kata-kata yang sangat MEMBOSANKAN !!” seperti misalnya ; “Semua butuh Proses”, Memperbaiki negeri sebasar Indonesia tidak semudah membalikan telapak tangan”, “Pejabat dan para politisi bukanlah MALAIKAT”, “Rakyat juga banyak salah kox”, “Jangan terlalu Idealis” dan masih banyak berjuta dalih-dalih mereka yang lain para pejabat dan politisi negeri ini yang mereka jadikan SENJATA PAMUNGKAS UNTUK MENUTUPI KEMALASAN ATau mungkin KEBODOHAN MEREKA karena tak mampu mengelola dan mengurus negeri ini ????

Sumber gambar: Googling

“ARTIKEL TERKAIT LAINYA “

Terima kasih sudah berkenan Bantu Share

About Ari Suseno

Anak petani, Publisher Google, YouTube, Affiliate (2004 - Sekarang). Jika anda ingin belajar membuat blog, website, Google Adsense, Affiliate, ngembangin channels YouTube kamu. Dengan senang hati siap berbagi ilmu, selama saya mampu dan bisa :-)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *