Terima kasih sudah berkenan Bantu Share
Hari ini tepat tanggal 28 Oktober 2013 diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Hari dimana setiap orang dan tidak sedikit pihak yang menyerukan arti pentingnya sumpah pemuda.
Bahkan tidak sedikit pula politikus yang nebeng menjadikan hari sumpah pemuda sebagai sarana promosi untuk berharap simpatik dari para pemuda. Padahal saat ini iklan model seperti itu bukan hanya tidak disuka oleh para pemuda Indonesia tapi juga dianggap sebagai promosi yang sia-sia. Karena promosi politik yang saat ini manjur adalah promosi politik dengan bukti kerja nyata bukan retorika semata.
Jika kita membaca sejarah perjuangan pemuda terdahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan membuat saya merinding, betapa suara mereka menggebu-gebu dengan semangat yang berkobar-kobar dengan pengorbanan jiwa dan nyawa mereka.
Seperti yang tadi saya lihat di salah satu TV nasional yang mempertunjukan rekam jejak sejarah perjuangan pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang merebut kemerdekaan.
Dalam tayangan tersebut mengisahkan perjuangan Pangeran Diponegoro yang berjuang di usia 20 tahun melawan penjajah kala itu. Sungguh sangat luar biasa perjuangan Pangeran Diponegoro dan pemuda-pemuda saat itu.
Kisah pejuang kemerdekaan lainya yaitu kisah perjuangan Bung Tomo yang saat merebut kota Surabaya Bung Tomo masih berusia 25 tahun. Tapi walau saat itu masih berusia sangat muda, Bung Tomo dengan suaranya yang meledak-ledak bergelora, bersemangat dan memberikan motivasi berjuang arek-arek Surabaya untuk merebut kota Surabaya.
Saya sendiri pernah berkunjung langsung ke Museum di bawah Tugu Pahlawan Surabaya disana tersimpan semua rekam jejak dan miniatur gambaran perjuangan Bung Tomo dan Arek-arek Suroboyo merebut kota Surabaya. Bahkan suara Bung Tomo saat berpidato memberikan semangat kepada semua pejuang membuat kita merinding dan seolah iktu merasakan betapa luar biasa Bung Tomo dan semangat juang Arek-arek Suroboyo kala itu.
Kisah Perjuangan Pangeran Diponegoro dan Bung Tomo hanyalah contoh sedikit dari pemuda-pemuda di Indonesia kala itu yang berjuang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Di Indonesia masih teramat sangat banyak tokoh-tokoh pemuda baik yang tercatat dalam sejarah ataupun tidak tercatat yang berkorban dengan harta, jiwa dan nyawa mereka untuk merebut kemerdekaan.
Namun sekarang, coba lihat apa yang terjadi di sekitar kita. Pejabat-pejabat di negeri ini yang hanya disuruh mengisi kemerdekaan dengan berbagai fasilitas dan kemewahan tapi ironisnya justru menjadikan Korupsi sebagai budaya dikalangan gerombolan pengelola negara.
Mereka diberikan amanah untuk mengurus dan mengelola kekayaan yang sudah diperjuangkan dengan ratusan ribu nyawa pejuang kita justru mengkhianatinya dengan perilaku korup mereka.
Para penguasa dan pejabat negara seolah lupa jika mereka dan seluruh bangsa ini bisa menikmati kemerdekaan seperti sekarang ini karena perjuangan para pemuda yang digelorakan dengan semangat Sumpah Pemuda kala itu.
Seharusnya kita malu sebagai generasi yang hanya menikmati kemerdekaan justru malah bersikap khianat dengan berperilaku korup.
Seolah senada dengan perilaku khianat dan perilaku korup dari para pejabat yang tidak sedikit berkhianat atas sumpah jabatanya, pemuda-pemuda Indonesia juga tidak sedikit yang berperilaku rusak.
Kita melihat banyak generasi muda yang seharusnya berkarya dan mengisi kemerdekaan dengan karya nyata yang positif tapi jutru terjebak pada narkoba, sex bebas, kriminal, dan yang lainya.
Terlalu sulit untuk menemukan apa sebabnya kenapa bisa terjadi seperti sekarang ini?
Apapun penyebabnya, yang pasti kondisi seperti ini harus segera dihilangkan. Jika memang kita tidak mampu merubah orang lain, minimal kita mulai dengan merubah diri kita sendiri untuk tidak berperilaku buruk seperti mereka.
Kita bisa memulai dari diri sendiri untuk bisa menghargai perjuangan para pemuda Indonesia kala itu yang sudah berjuang memberikan kemerdekaan kepada kita.
Cara tersebut bisa dimulai dengan cara sederhana seperti buanglah sampah pada tempatnya. Untuk siswa bisa dengan cara jangan mencotek saat ujian, bisa juga dengan aktivitas bakti sosial dan menjaga lingkungan kita atau kegiatan positif yang lainya.
Untuk orang tua dan guru-guru di sekolah juga bisa berperan dengan mendidik anak-anak kita menjadi generasi anak muda yang berprestasi dan berkarya positif dalam keluarga dan lingkunganya.
Menghargai dan memperingati hari Sumpah Pemuda bisa dilakukan dengan cara apapun selama itu positif dan memberikan manfaat.
Selamat Memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2013 !
ilustrasi gambar atas: andy..web.id