Terima kasih sudah berkenan Bantu Share
Mulai Awal Bulan Juni 2010 Ibu Sri Mulyani Resmi bekerja sebagi orang Nomor dua di Bank Dunia Yaitu sebagai managing Director. Dan mungkin ini sejarah baru untuk Indonesia bisa di percaya menduduki jabatan yang sangat strategis di bank Dunia tersebut.
Namun apa yang sudah dicapai oleh Sri Mulyani ini tidak semuanya menyambut dengan senang dan bangga. Mungkin inilah Indonesia, semua prestasi seseorang pasti akan menjadi perpecahan dua belah pihak yang berbeda. Karena penilaian baik tidaknya kinerja seseorang memang sangat Subyektif. Terlebih jika dikaitkan dengan adanya unsur Politik didalamnya, semuanya pasti akan menjadi samar, mana yang benar-benar baik dan layak dianggap sebagai Prestasi dan mana yang buruk yang seharusnya di berikan sanksi. Dan ini juga berkaitan dengan Kebijakan Ibu Sri Mulyani selama menjadi Menteri. Saya sangat yakin untuk kelompok tertentu kebijakan beliau menguntungkan tapi untuk kelompok yang lain justru sangat merugikan. hal ini juga bisa dijadikan pertimbangan kenapa kubu yang memuji dan membenci seolah sebanding.
Demikian juga apa yang saat ini menjadi pembicaraan banyak media dan masyarakat terkait Mundurnya Sri Mulyani sebagai menteri keuangan Indonesia karena menerima penawaran bekerja di bank Dunia.
Tapi yang sangat saya khawatirkan adalah ketika pengangkatan Ibu Sri Mulyani ini merupakan Skenario Besar dari Bank Dunia. Dimana Bank Dunia pasti akan senang jika ada Negara yang Meminjam ke Bank Dunia, kemudian hasil hutang tersebut bukan digunakan untuk membangun negara tapi justru di Korupsi. Sehingga jika negara tersebut hancur, maka negara tersebut akan terus mengalami ketergantungan kepada Bank Dunia. Jika negara tersebut sudah tidak mampu lagi membayar maka aset-aset negeri ini akan di jadikan jaminan untuk mereka (Bank Dunia)
Dan selama Ibu Sri Mulyani mengurusi Urusan keuangan negara, pendapatan pajak kita naik dan birokrasi dan korupsi di Departemen keuangan juga di rombak habis-habisan oleh Ibu yang satu ini. Semua pejabat yang terkait dengan aksus pengeplang pajak semuanya di copot dari jabatanya. Belum lagi rencana pemberian hadiah untuk daerah-daerah yang bisa menaikan pendapatan daerah mereka menjadi ancaman besar untuk bank Dunia bahwa Indonesia sebentar lagi tidak akan mungkin meminjam kembali kepada Bank Dunia karena setiap daerah di Indonesia termotivasi untuk maju dan maju.
Karena ketakutan itulah maka Bank Dunia mengangkat Ibu Sri Mulyani seperti sekarang ini sehingga nanti diharapkan Departemen keuangan di Indonesia di isi oleh pejabat-pejabat Korup yang biasanya mungkin diambil ari para politikus-politikus busuk. Sehingga dengan demikian departemen keuangan akan di duduki oleh orang-orang korup dan effeknya negeri ini akan kembali melakukan pinjaman-pinjaman ke Bank Dunia.
Tapi semoga saja itu tidak Terjadi …
Penilaian Obyektifitas akan prestasi Sri Mulyani menjadi sulit ketika pemberitaan di Media juga pada faktanya memang seolah sebanding dengan mengungkap keburukan Sri Mulyani. Mungkin disini saya hanya melakukan eksperimen dengan melakukan kata kunci yang berbeda di Google terkait Ibu Sri Mulyani. Yang pertama tentang pujian dan yang kedua tentang beberapa kebencian orang kepada Sri Mulyani.
Untuk mereka yang memuji salah satunya datang dari Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko sebagaimana saya kutip dari detik Finance. Beliau mengatakan a mengatakan, Indonesia tidak akan mudah mencari sosok menteri keuangan yang memiliki kemampuan baik, hubungan internasional luas, tegas, visioner dan mampu menciptakan kepercayaan dunia internasional seperti Sri Mulyani. Eddy sangat menyayangkan akrobat politik saat ini telah menggeser orang seperti Sri Mulyani.
“Itu kan politik yang banyak tikusnya. Padahal Sri Mulyani orang yang memiliki kepercayaan, mampu menjaga stabilitas, visioner, ketegaran, netral, sehingga bisa bisa melihat sesuatu yang baik. Selama ini kita sudah kita rasakan itu,” ucapnya.
Meskipun Eddy mengakui sebagai pengusaha, selama Sri Mulayani menjabat sebagai menkeu banyak kebijakannya yang terkesan merugikan dunia usaha. Namun kata dia, ,justru kebijakannya tersebut akan berdampak positif dikemudian hari.
“Memang sekarang dengan cara yang ekstrim kita selama ini dirugikan, tapi kalau berpikir panjang justru baik. Kalau posisi demikian, dia meninggalkan kita, saya pikir itu suatu kemunduran,” tegasnya.
Dalam beberapa media lain juga kita bisa menemukan beberapa liputan terkait prestasi Ibu Sri Mulyani seperti : , Pengusaha: Menyedihkan, Menkeu Terbaik di Dunia Meninggalkan RI, Penerimaan Negara Melesat Jadi Rp 981 Triliun, Surplus APBN 2008 Kurang dari Rp 60 Triliun, dan masih banyak lagi yang lain.
Tapi di balik pujian diatas kita juga akan mudah menemukan banyak sanggahan terkait prestasi tersebut dan mereka mencari celah dan keburukan Ibu Sri Mulyani menjadi sebuah prestasi-prestasi buruk. Seperti misalnya pemberitaan-pemberitaan berikut : JK Merasa Di-Fait Accompli Sri Mulyani, Kasus Bank Century dan Korupsi Kebijakan.
Dan masih banyak lagi yang lain.
Dari kedua prestasi dan keburukan Sri Mulyani tersebut diatas sebagai orang biasa yang mungkin tidak merasakan langsung atas setiap kebijakan Ibu Sri Mulyani atau mungkin karena ketidak tahuan saya atau mungkin Begitu banyak keburukan Ibu Sri Mulyani yang belum saya tahu sehingga saya memutuskan untuk tidk terprovokasi dengan keduanya.
Saya justru lebih “MENANTANG” kedua belah pihak untuk membuktikan data-data sebanyak-banyaknya terkait Klaim mereka. Jika memang prestasi Ibu Sri mulyani Lebih banyak dari prestasinya maka jawablah dan sanggah;ah dengan data-data pula bahwa semua tuduhan dan fitnah yang selama ini berhembus itu adalah tidak benar (secara Hukum, Norma dan Etika)
Dan untuk mereka para politikus-politikus yang menganggap bahwa Ibu Sri Mulyani memang orang yang layak di hujat dan di benci, Tunjukan kepada kami bahwa anda memiliki Bukti dan fakta hukum yang kuat bahwa apa yang anda katakan itu memiliki data dan bukti kuat sehingga kita tidak beranggapan kalau kalian para politikus hanyalah sesumbar 😀
Maka pada akhirnya kebenaran atau keburukan itu akan menang dan terungkap ketika keduanya dikelola dengan baik dan Profesional. Sebuah kebaikan jika di lakukan dengan tidak profesional maka akan kalah dengan keburukan atau Kejahatan yang terorganisir dan Profesional. So. Silahkan Berjuang untuk mengungkap siapa yang Paling Benar ?
Terakhir, Pesan saya teruntuk Ibu Sri Mulyani ……
Jika anda merasa bahwa apa yang anda lakukan selama ini sudah benar (Secara Hukum, Norma dan Etika) maka tidak perlu kau dengar semua hinaan dan cacian dari orang-orang disekitar anda. Karena menurutku sebuah Pengabdian yang tulus tidak membutuhkan itu semua. Orang-orang yang saat ini merasa tertolong dan terbantu dengan kebijakan anda, pastilah mereka semua akan selalu dan selalu mendoakan teruntuk kebaikanmu ….
Tapi saya juga berpesan, Ketika apa yang anda lakukan itu salah (secara Hukum, Norma, dan Etika) bertanggungjawablah atas semua keburukan yang telah engkau perbuat selama anda menjabat. Karena saya juga meyakini bahwa jika orang-orang yang mendapatkan effect negatip dari setiap kebijakan yang anda buat selama menjabat. Do’a-doa buruk yang dilontarkan untukmu juga mungkin akan selalu terucap ….
Selamat berkarya dan mengabdi di negeri orang, Semoga dalam jabatan baru ini Ibu Sri bisa berkarya bukan hanya Untuk Bank Dunia, tapi juga untuk Bangsa dan negaramu Indonesia ……….