Terima kasih sudah berkenan Bantu Share
Rasanya saya mungkin tetap harus bersyukur diberikan hati yang tidak mudah punya ambisi untuk bisa segera puny aini dan itu untuk mengukur dan menilai kebahagiaan.
Soalnya kalau melihat yang lagi heboh di TV dan di sosial media saat ini, mulai dari para anak artis dan artis yang terjert narkoba, ditambah lagi ditetapkanya tersangka korupsi ketua DPR RI, membuat saya mengelus dada dan ingin bertanya ke mereka, apa yang kalian cari di dunia ini?
Kalau secara materi, apa sih yang kurang dari Setya Novanto, ketua DPR RI yang punya uang milyaran, rumah mewah, rumah mewah, dan serba kemewahan lainya, tapi ternyata masih terjerat kasus korupsi?
Atau anda lihat anak Jeremi Thomas yang anak artis, ayahnya punya nama terkenal, kaya raya juga tentunya, tapi harus terjerat narkoba. Dan ujungnya kita tahu jika si anak artis tersebut ternyata membeli obat penenang yang ternyata narkoba.
Sederhananya yang saya tangkap dalam kasus ini adalah, saat orang mencari obat penenang, itu artinya hati dan jiwanya dalam kondisi yang tidak tenang dan tidak bahagia.
Mereka berfikir jika untuk bisa tenang dan bahagia, mereka dengan jalan pintas bernama narkoba, padahal dengan cara itu, mereka sudah tersesat dan tertipu. Karena pada kenyataanya, begitu narkobanya habis, mereka akan kembali tidak tenang dan tidak bahagia.
Begitu juga dengan korupsi…
Orang menumpuk harta benda sampai dia korupsi, mungkin mereka berfikir hanya dengan memiliki banyak uang mereka akan bisa bahagia dan hidupnya tenang.
Padahal faktanya, kalau kita bicara harta duniawi, dikasih berapapun kita pasti akan selalu kurang, kurang, kurang, dan akan terus kurang.
Saat belum punya sepeda, kita berharap kalau sudah punya sepeda bersyukur tidak jalan kaki, begitu sudah dikasih sepeda, engin motor, begitu sudah bisa beli motor, pengin mobil, sudah punya mobil pengin mobil yang lebih mewah, pengin pesawat, kapal pesiar, dan seterusnya.
Itulah sifat tamak manusia…
Saya bicara begini jangan anda fahami bahwa saya tidak suka dengan kekayaan, saya manusia normal yang punya keinginan dan cita-cita. Saya juga realistis dan pengin punya rumah bagus, mobil bagus, dan kekayaan lainya.
Saya kerja setiap hari juga salah satunya untuk bisa mencapai dan mendapatkan kekayaan tersebut.
Namun bagi saya, semuanya saya jalani semampu dan sebisa saya. Prinsip saya, saya akan berusaha semaksimal mungkin semampu dan sebisa yang saya bisa [secara fisik dan keilmuwan dan kemampuan saya].
Tapi bukan berarti demi keinginan tersebut kita harus mencari kekayaan tersebut dengan cara korusi dan cara yang haram, tentunya disitulah awal kebanyakan orang melakukan kesalahan.
Dengan cara yang tidak halal itupula yang akan menjadikan hidup kita tidak tenang apalagi bahagia.
Bagaimana mungkin kita bisa bahagia dengan uang yang didapat dari uang korupsi dan haram?
Coba anda sekali-kali [saya sarankan sih sesering-seringnya] untuk melihat suara rakyat soal koruptor?
Emangnya ada rakyat yang mendoakan supaya hidupnya para koruptor itu bahagia dan bisa tenang hidupnya?
Sama sekali tidak ada!
Yang ada, setiap hari orang akan menghujat habis-habisan para koruptor di negeri ini agar hidupnya selalu susah, menderita, hidupnya tidak tenang, bahkan kalau bisa dihukum mati saja!
Itulah doa-doa rakyat untuk para koruptor yang ambil uang rakyat dengan semena-mena!
Dri sini saja sudah cukup jelas bukan, bahwa dengan narkoba dan korupsi, saya pastikan tidak akan mungkin bisa membuat hidup anda bahagia!
Seseorang bisa bahagia dengan rasa sesungguh-sungguhnya bahagia pasti jika kita bisa merasa dekat dengan Tuhan kita, dan jika dalam hidup kita bisa selalu dalam kebaikan.
Saya sebagai muslim, akan merasa tenang jika bisa selalu menjalankan kewajiban saya sebagai muslim, baik dari hal ibadah, serta saat bisa berbuat baik terhadap sesama.
Saat saya memiliki istri dan sebentar lagi akan diakruniai anak, disitu saja sudah merasakan kebahagiaan yang tak ternilai. Diberikan tubuh yang sehat, fikiran yang tidak neko-neko, bagiku ini juga sudah nikmat dan kebahagiaan yang tiada ternilai.