Terima kasih sudah berkenan Bantu Share
Puluhan tahun yang lalu saat saya sekolah Taman Kanak-Kanak, saya masih ingat saat itu Guru TK saya menjelaskan tentang TUGAS Polisi Lalu lintas itu salah satunya MENGATUR LALU LINTAS termasuk saat terjadi kemacetan. Tapi ternyata setelah saya besar, mungkin apa yang di ceritakan guru TK saya tidak selalu salah. Tapi sering juga saya melihat sekarang, Justru POLISI LALULINTAS tidak mengatur lalulintas saat terjadi kemacetan tapi justru “MENCIPTAKAN” kemacetan di jalan raya.
Bukti-bukti tersebut tentunya sering kita lihat misalnya saat polisi lalu lintas mengawal pejabat negara, sudah dipastikan kemacetan pasti terjadi jika di jalan yang padat. Contoh lain misalnya saat Polisi Lalulintas mengawal pawai rombongan pawai Motor Gede (Moge), itu juga bisa dipastikan membuat kemacetan. Termasuk yang baru saja saya alami saat akan mengirimkan bahan-bahan makanan dan minuman ke salah satu Yayasan anak Yatim-Piatu untuk buka bersama. Gara-gara ulah polisi lalulintas yang “menciptakan” kemacetan ini saya dan teman-teman menjadi terlambat.
Bukankah Polisi Lalu Lintas seharusnya punya KOMITMEN bahwa tugas mereka adalah MENGATUR LALU LINTAS saat terjadi kemacetan dan BUKAN MENCIPTAKAN KEMACETAN ?!.
Mungkin kita akan memberi toleransi kepada kepolisian ketika mengawal rombongan ketika rombongan yang dimaksud berkaitan dengan kegiatan sosial yang jika tidak dilakukan pengawalan bisa merugikan banyak masyarakat. Tapi kalau cuman mengawal pawai komunitas mobil mewah, pawai motor gede, dan pengawalan yang tidak penting, tentunya itu sebuah perilaku yang kurang cerdas dan jauh dari kata bijak.
Dari peristiwa diatas saya pikir Polisi Lalu Lintas tidak boleh marah ketika banyak masyarakat yang menilai bahwa Polisi mau lakukan itu karena mereka “DIBAYAR GEDE” sehingga mereka para polisi lalu lintas dengan tidak punya malu “menggadaikan” KEWAJIBAN mereka yang seharusnya “MENGATUR LALU LINTAS” dan mengatur KEMACETAN tapi justru menjadi pihak yang “MENCIPTAKAN” KEMACETAN ?
(*Catatan: Tulisan ini hanya menyindir polisi-polisi yang seringkali mengutamakan “uang sogokan” daripada mengutamakan kepentingan masyarakat pengguna jalan, karena ingat bahwa pengguna jalan juga sudah bayar pajak untuk bisa menikmati kelancaran dalam berlalu lintas ….