Terima kasih sudah berkenan Bantu Share
Personal BLOG | Saat ini terkadang memang sangatlah sulit untuk menemukan makanan yang sehat dan bergizi untuk kita dan keluarga.
Apalagi kalau baca-baca berita dan beberapa hasil riset tentang banyaknya berbagai makanan, sayuran, hingga buah-buahan yang saat ini serba menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya.
Pada tulisan sebelumnya bahkan saya sampai mengatakan jika melihat kondisi sekarang yang semakin berbahaya, maka saya sarankan mungkin di setiap rumah harus menyedikan laboratorium sendiri.
Untuk apa laboratorium di rumah sendiri?
Untuk menguji dan mengetest apakah makanan, sayuran hingga buah-buahan yang akan kita konsumsi benar-benar sehat dan tidak berbahaya untuk tubuh kita dan keluarga tercinta.
Anda mungkin ada yang berfikir, “Ah, kurang kerjaan saja, kan sudah ada pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia [BPOM RI] ?”
Untuk anda yang masih berfikir bahwa BPOM RI mampu menjamin bahwa makanan dan minuman serta obat-obatan yang beredar di sekitar kita, silahkan gunakan logika berfikir kita. Bagaimana mungkin BPOM RI mampu mengawasi peredaran makanan dan obat-obatan yang beredar setiap hari di sekitar kita?
Emangnya anda pernah melihat BPOM RI setiap hari masuk ke pasar-pasar dan swalayan atau Mall-mall untuk mengecek seluruh produk yang beredar setiap harinya?
Tidak bukan?
Paling yang saya lihat BPOM RI akan terlihat melakukan sidak kalau ada liputan media tentang adanya makanan berbahaya, baru deh mereka seolah-olah sok sibu bekerja turun ke pasar-pasar, swalayan, mall, dan lainya.
Tapi begitu pemberitaan di media berhenti, maka kita juga tidak akan pernah melihat lagi BPOM turun langsung ke pasar-pasar untuk mengecek dan mengontrol serta memastikan bahwa produk yang beredar di masyarakat setiap harinya aman dan tidak berbahaya.
Kalaupun memang BPOM RI memang mengawasi, tetap saja logika saya berfikir jika makanan yang tidak terawasi itu jauh lebih banyak dari jumlah makanan yang diawasi oleh BPOM RI.
Jika kita sudah sadar seperti ini kondisi di negara kita, maka jika kita hanya menyalahkan negara ataupun BPOM RI apalagi menyalahkan para penjual makanan berbahaya itu bukanlah solusinya.
Mereka-mereka yang menjual produk-produk berbahaya tidak akan mungkin berfikir soal dosa karena telah “meracuni” anda dengan mencampurkan produk berbahaya kedalam produk yang dijualnya. Mereka hanya berfikir yang penting mereka jualan dapat untung, titiik, itu saja.
Apalagi kok anda berfikir hanya akan percaya dan mengandalkan BPOM RI, tentunya itu sebuah harapan yang terlalu jauh.
Menurut saya pribadi, hal yang paling tepat tentunya sebagaimana yang sudah saya sebutkan diatas yaitu kita harus bisa melindungi diri kita dan keluarga kita sendiri.
Caranga yaitu dengan lebih berhati-hati setiap membeli produk makanan, sayuran, hingga buah-buahan di pasar, swalayan, maupun di mall.
Atau jika anda memiliki kemampuan biaya, anda bisa membuat mini labopratorium yang bisa anda gunakan untuk menguji dan memastikan jika semua produk yang anda konsumsi adalah produk yang aman, sehat, dan bergizi tinggi.