Terima kasih sudah berkenan Bantu Share
Misteri Calon Pimpinan KPK: Jangan Sampai KPK Dibuat Seperti PKK
Sebelumnya saya tegaskan bahwa tulisan ini sama sekali bukan bermaksud merendahkan ibu-ibu PKK, sama sekali tidak. Saya juga orang yang sangat mengagumi tentang berbagai program-program PKK yang semakin kreatif dan inovatif di berbagai daerah di Indonesia.
Tulisan ini hanya ingin menyampaikan harapan saya yang selama ini masih begitu percaya tentang kinerja KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia.
Karena sebaik dan sehebat apapun manajemen dan pengelolaan Ibu-ibu PKK, tentunya hal itu teramat sangat berbeda dengan pengelolaan KPK.
Sebagaimana kita tahu bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi [KPK] memiliki tugas yang teramat sangat mulya dengan resiko yang begitu berat bagi siapapun yang diberikan amanat dan dipilih sebagai ketuanya.
Menurut perjalanan KPK sejak awal dibentuk, saya merasa menjadi lebih percaya jika di negeri ini masih ada KPK yang begitu gencar menangkap para koruptor yang mengeruk habis-habisan uang negara.
Kalau saya pribadi boleh menilai, kepemimpinan KPK yang menurut saya paling BERANI dan Tegas yaitu saat kepemimpinan Abraham Samad. Melalui kepemimpinan Abraham Samad, hampir koruptor-koruptor kelas kakap sudah ditangkap dan beberapa diantaranya sudah divonis berat. Apalagi jika hakim yang menvonis adalah Hakim idola saya, Artidjo Alkostar, tentunya makin berat vonis untuk para koruptor itu.
Namun usai adanya isu “Kriminalisasi KPK” dan kemelut “KPK VS POLRI, entah itu benar atau tidaknya, yang pasti faktanya saat ini Abraham Samad dan beberapa Pimpinan KPK sudah menjadi tersangka dengan pihak Kepolisian adalah yang menanganinya.
Melihat kondisi KPK yang seperti ini tentunya saya sangat KHAWATIR sekaligus SANGAT CEMAS tentang nasib dan keberadaan KPK.
Terlebih saat ini selama proses seleksi Calon Pimpinan KPK yang belum juga masih dirahasiakan dan belum dipublikasikan ke publik. Tentunya membuat kita semakin bertanya-tanya, Kenapa? Ada Apa?
Apalagi jika kita melihat para Ibu-Ibu yang menangani terkait proses seleksi calon Pimpinan KPK ini terkesan menutupi terkait dengan siapa saja calon-calon pimpinan KPK. Walaupun pada akhirnya karena desakan publik, para Pansel mengatakan jika nama-nama Calon Pimpinan KPK hanya akan dipublikasikan untuk yang lolos administrasi saja sehingga tidak harus semuanya.
Ketakutan terbesar saya ketika dalam proses seleksi pimpinan KPK seperti sekarang ini akan dimanfaatkan oleh jaringan “MAFIA KORUPTOR” yang menginginkan KPK dibuat “mandul” dalam menangani KPK, tentunya itu adalah ancaman yang sangat BERBAHAYA.
Namun sebagai rakyat biasa, lagi-lagi saya hanya bisa berharap dan berdoa, semoga saja pimpinan KPK yang terpilih nantinya adalah pemimpin yang jauh lebih tegas dan berani dari Abraham Samad sehingga akan membuat para Koruptor tertangkap dan dibabat habis dari negeri yang memang masih dikenal sebagai “sarang” koruptor karena masih menduduki peringkat sebagai negara terkorup di dunia diurutan negara korup lainya.
Saya juga berharap bahwa mengurus KPK berbeda dengan mengurus Ibu PKK sehingga jangan sampai KPK mundur dalam memberantas kasus-kasus korupsi di Indonesia. Semoga!