Terima kasih sudah berkenan Bantu Share
Personal BLOG | Ini tulisan pertama saya setelah lama sekali saya tidak update tulisan yang saya tulis langsung dari ide dan pemikiran saya pribadi (Siap-siap tarik nafas karena biasanya tiap nulis akan panjang 😀 ).
Selama ini saya memang masih bingung mau nulis apa, karena saya malah lebih sering lakukan pekerjaan yang offline dan sesekali update beberapa channels akun YouTube.
Saat upload video channels YouTube juga lebih didominasi terkait dengan niche MotoGP.
Nah, bicara terkait motoGP, ini ada sedikit kaitanya dengan judul tulisan, dimana saat ini memang zaman sudah berubah dan begitu cepat berkembang.
Saya ingat banget dulu saat masih sekolah di tingkat SLTP hingga SMA, saya selalu suka nonton balapan motoGP, bahkan saat SMA saya sampai nyaris tiap seminggu sekali beli majalah sport yang paling saya cari yaitu informasi terkait dengan motogp.
Saat itu Simbok dan Romo saya selalu nyletuk bilang, “Bocah tontonane balapan terus, gedene meh dadi apa? (Anak kok sukanya nonton balapan terus, besok besar mau jadi apa?)”.
Namun ternyata, apa yang saya sukai puluhan tahun yang lalu, ternyata di zaman ini yang bisa memberikan saya dollar dengan membuat content video YoutTube dengan niche MotoGP.
Tidak cuman soal itu saja, saya juga yang sejak kecil hingga kuliah masih pelihara kambing, oleh orang tua saya itu memang digembleng sangat keras. Nyaris masa kecil saya tidak pernah nikmati yang namanya bermain karena masa kecil saya hanya dihabiskan jadi penggembala kambing.
Saya selalu ingat betul jika sampai saya sedikit malas dan telat melepas kambing ke lahan rumput, orang tua saya selalu bilang, “Bocah kok malesan banget, gede meh dadi apa? (Bocah kok pemalas banget, besar besok mau jadi apa?)”
Saat itu saya ingat betul saya nimpalin omongan orang tua saya dengan nada khas emosi anak kecil begini, “Gedene kepengin dolan tapi dibayar!”. Saya tidak tahu apa kok saya bilang begitu. Yang jelas mungkin karena saat itu setiap saya menggembala kambing, satu-satunya temanku hanya sebuah radio. Dimana setiap dengar radio angan-angan saya berfikir kalau jadi wartawan itu asyik bisa jalan kemana-mana cari berita tapi dapat bayaran.
Namun berjalanya waktu dan perkembangan zaman, kedua pernyataan saya diatas alhamdulilah sudah saya capai versi kepuasan saya. Dimana saya sudah pernah kerja yang dimana aktivitasnya lebih saya anggap jalan-jalan yang kemudian dibayar, atau yang sekarang masih saya kerjakan yaitu dengan membuat niche channel tentang MotoGP saya bisa dapat tambahan penghasilan.
Saya sudah pernah melakukan beberapa aktivitas kerja yang dimulai dari bekerja jadi penggembala kambing sejak kecil, kerja di industri makanan rumahan, kernet kontainer, penjaga wartel, tukang parkir, jualan buku, jualan pupuk organik, jualan burger, pernah juga sempat kerja di perpustakaan PLOD UGM, di LSM, dan hingga akhirnya memutuskan bekerja tanpa status dengan bekerja apapun sesuai dengan apa yang memang saya suka dan apa yang sesuai dengan bidang yang memang saya kompeten di dalamnya.
Dari semua yang sudah saya lakukan, maka saya bisa mengambil kesimpulan, bahwa bekerja yang memang paling asyik itu memang bekerja sesuai dengan bakat dan minat kita, itu rasanya asyik dan seru banget.
Anda jangan salah faham terkait arti mengasyikan dalam dunia kerja. Jika anda memahami kata “mengasyikan” itu anda artikan sebuah kerjaan yang tanpa masalah dan tantang, itu salah besar!
Maksud saya “Mengasyikan” itu bukan ebrarti tanpa masalah dan tantangan, justru anda wajib tahu bahwa bekerja sesuai bakat dan minat itu tantangan dan masalahnya itu jauh lebih besar daripada saat bekerja ikut orang.
Saat bekerja ikut orang, asal bekerja sudah sesuai SOP, maka masalah selesai dan kita tidak perlu memikirkan yang namanya masalah ini dan itu yang ribet.
Namun berbeda saat kita memutuskan kita bekerja sesuai bakat dan minat kita sendiri, maka tantangan terbesar adalah pada pikiran kita sendiri, karena pikiran kitalah yang menjadi bos dan komandan dalam aktivitas kerja kita.
Disinilah yang kemudian menjadikan keasyikan versi saya. Ya! Asyik karena saya yang memang sudah memutuskan bekerja sesuai dengan bakat dan minat saya, maka semua resiko dan apapun yang saya lakukan, maka mau resiko negatif dan positif maka kitalah yang menanggungnya.
Namun karena ini sudah sesuai dan bakat saya, maka semua masalah dan tantangan yang saya hadapi tetap mengasyikan karena itu memang aktivitas dan hobby saya. Jadi kalau ada masalah dan tantangan, awalnya tetap akan bikin pusing dan bingung, tapi kita lebih cepat mudah termotivasi untuk cepat menyelesaikan atas adanya setiap maslaah yang ada, sehingga kita juga semakin cepat memecahkan masalahnya.
Wah, bener kan sudah mulai panjang kali lebar saya menulisnya, karena memang kalau dijabarkan sudah pasti akan semakin panjang tulisanya. Namun sepertinya dengan tulisan ini, anda bisa memahami apa maksud dan tujuan serta inti dari pesan tulisan saya ini.
Jika anda sudah terlanjur bekerja dimanapun anda bekerja, maka sesungguhnya anda juga bisa menyesuaikan diri dengan pekerjaan anda.
Cobalah temukan dalam pekerjaan anda bahwa disana juga ada peluang, bagaimana anda bisa benar-benar mencintai pekerjaan anda yang itu bisa menampung atas bakat dan minat anda, yang kemudian bisa anda kembangkan terus dalam bidang kerjaan anda.
Salam 🙂